BERITA BOLA

5 Pelajaran Chelsea vs Juventus: Sulitnya Mengalahkan The Blues Musim Ini

PALAPABOLA – Bukannya Chelsea tidak terkalahkan. Tapi pertandingan melawan Juventus membuktikan bahwa setiap klub harus bekerja lebih dari 100 persen saat bertemu the Blues, itu pun belum pasti bakalan menang.

Chelsea menunjukkan superioritasnya di hadapan raksasa Italia tersebut. Mereka sama sekali tidak memberikan ruang buat Juventus untuk berkreasi dan mengurungnya di wilayahnya sendiri. Tidak diberi kesempatan buat bernafas!

Bermain di Stamford Bridge, dalam rangka laga fase grup Liga Champions hari Rabu (24/11/2021), Chelsea menang telak 4-0. Trevoh Chalobah, Reece James, Callum Hudson-Odoi dan Timo Werner adalah aktor di balik kemenangan the Bues.

Ada lima pelajaran penting yang Bolaneters bisa petik dari pertandingan kali ini. Informasi selengkapnya bisa disimak dengan melakukan scroll ke bawah.1 dari 5

Bagaimana Ya Cara Mengalahkan Chelsea?

Sepertinya cuma ada satu cara untuk mengalahkan Chelsea musim ini, yakni dengan tidak membiarkan mereka menguasai bola sedetik pun! Karena selama bola ada di penguasaannya, lawan bakalan dibuat terpojok di wilayahnya sendiri.

Inilah yang dialami Juventus pada pertandingan kali ini. Mereka terkurung di kotak penaltinya sendiri karena the Blues enggan berbagi bola. Segala macam upaya untuk melakukan serangan balik pun selalu gagal.

Juventus bisa disebut handal dalam melakukan serangan balik. Niatannya itu pun terlihat dari kehadiran Federico Chiesa, Juan Cuadrado, Alvaro Morata, Alex Sandro dan Adrien Rabiot. Tuchel sadar dan memasang lini pertahanan yang sangat tinggi.

Ini memang berisiko, karena celah di belakang pertahanan Chelsea bisa saja dieksploitasi bomber Juventus. Konsep ini takkan terjadi kalau Thiago Silva, Antonio Rudiger dan Trevoh Chalobah tak sigap dalam mengantisipasi serangan balik lawan.

Alex Sandro ‘Diobok-obok’ Reece James

Reece James (kiri) berduel dengan Alex Sandro (kanan). © AP Photo

Konsep serangan balik ini sudah terlihat dari kehadiran Alex Sandro dan Juan Cuadrado di sisi sayap. Keduanya memang dikenal punya atribut menyerang yang lebih baik ketimbang bertahan. Tapi dalam laga ini, Cuadrado masih tampil lebih baik ketimbang Sandro.

Bek asal Brasil tersebut benar-benar menjadi celah di lini belakang Juventus. Dua gol dari Reece James dan Callum Hudson-Odoi bisa tercipta karena Sandro kerap meninggalkan ruang di sisi kiri pertahanan.

Dan tidak bisa dimungkiri kalau Hakim Ziyech dan Christian Pulisic kompak membuat Sandro terlihat bodoh. Mereka kerap berada pada posisi yang berdekatan sehingga bisa menciptakan situasi satu lawan dua dengan Matthijs de Ligt. Karena inilah, Alex Sandro kerap terpancing untuk meninggalkan areanya.

Andai Alvaro Morata Mencetak Gol…

Chelsea memang terlihat superior dibandingkan Juventus. Namun pertandingan bisa berlangsung berbeda andai Alvaro Morata berhasil mencetak gol penyama kedudukan di babak pertama.

Entah bagaimana caranya, Juventus bisa melancarkan serangan berbahaya ke wilayah Chelsea. Umpan terobosan dari Manuel Locatelli berhasil dijangkau Morata dan dalam sekali sepakan, ia membuat bola melewati Edouard Mendy.

Bola meluncur ke gawang kosong. Juventus sepertinya akan mencetak gol sampai kemudian Thiago Silva datang melakukan aksi sapuan sebelum bola melewati garis gawang. Itu momen krusial yang benar-benar bisa mengubah hasil akhir laga andai terjadi.

Absennya Paulo Dybala Sangat Terasa

Untuk melancarkan serangan balik, Juventus butuh sosok kreator di lini depan. Seseorang yang lihai dalam melewati hadangan, bergerak bebas, punya visi permainan yang apik, dan tepat saat mengambil keputusan. Semua atribut ini sejatinya ada dalam diri Dybala.

Sayangnya, Dybala mengalami cedera saat baru kembali dari dinas memperkuat Timnas Argentina. Allegri tidak berani mengambil risiko dengan memainkannya sejak menit awal meskipun Dybala sudah mengikuti sesi latihan penuh.

Sial buat Allegri, karena Juventus cuma punya Dybala yang bisa berfungsi sebagai kreator permainan. Federico Chiesa punya skill-set yang berbeda. Ia bukan pemain yang bisa bergerak leluasa di tengah dan lebih berbahaya saat berlari dari sisi lapangan. Kalau dilihat lagi, Chiesa adalah Milos Krasic dengan versi yang tentunya sudah diperbaharui berkali-kali.

Juventus tidak perlu pengganti atau penantang buat Dybala. Mereka masih bisa kok membangun skuat dengan Dybala sebagai pilarnya. Tapi, mereka tetap membutuhkan opsi lain mengingat pria berumur 28 tahun itu cukup sering mengalami kendala fisik musim ini.

Sang Juara Menuju 16 Besar

Chelsea sempat menelan kekalahan ketika bertemu Juventus pada pertemuan pertama di Allianz Stadium dengan skor 0-1. Akan tetapi, tak pernah terbesit sedikit pun di pikiran orang-orang kalau mereka akan terhenti di fase grup.

Mendapatkan tiket ke babak 16 besar cuma perkara waktu saja buat mereka. Dan kemenangan atas Juventus memastikan the Blues melangkah ke babak 16 besar. Sesuatu yang sudah bisa diduga dari sang juara bertahan.

Ketika hasil undian keluar, publik yakin Chelsea bakalan keluar sebagai juara grup. Keyakinan tersebut goyah dengan seketika saat mereka kalah dari Juventus di pertemuan pertama.

Dan setelah laga ini, Chelsea benar-benar membuat mereka yang keyakinannya goyah jadi menyesal. Seharusnya tidak ada yang boleh meragukan kans the Blues menuju ke babak 16 besar dengan status juara grup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *