BERITA BOLA

Biaya Operasional Liga 1 2021 Membengkak atau Berkurang?

Jakarta – PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku regulator kompetisi, bicara soal estimasi biaya operasional menjalankan Liga 1 2021 di tengah situasi pandemi saat ini.
Menjalankan kompetisi di masa pandemi COVID-19 diperkirakan membutuhkan cost lebih. Penerapan protokol kesehatan ketat secara berkala dan disiplin tentu tak murah.

Liga 1 2021 akan menerapkan sistem series bubble to bubble. Hotel, akomodasi, transportasi, biaya prokes (swab test antigen berkala) menjadi tanggungan PT LIB.

Makanya, tak heran kalau PT LIB kini menurunkan nilai hak komersial ke klub. Sejauh ini, PT LIB telah mencairkan hak komersial Bulan Juli sebesar Rp 400 juta.

Untuk musim 2021, klub hanya akan menerima hak komersial sebesar Rp 3,4 miliar saja.

Tetapi, sebenarnya klub tak rugi-rugi amat.

Istilahnya, klub cuma perlu membawa badan saja untuk berkompetisi, meski masih ada pengeluaran-pengeluaran tak terduga lainnya.

“Iya, biayanya memang besar karena kami menanggung hotel misalnya. Makanya hak komersil sekarang lebih kecil, karena kami menyediakan akomodasi dan segala macamnya,” kata Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita kepada detikSport.

Meski biaya operasional membengkak, ada juga efisiensi yang akan membantu keuangan PT LIB. Ada plus-minus bagi PT LIB dalam menjalankan kompetisi di masa pandemi COVID-19.

Sponsor pun praktis menjadi andalan PT LIB untuk membiayai kompetisi. Teranyar, Bank BRI sudah diperkenalkan sebagai sponsor baru kompetisi.

PT LIB sendiri tak menuntut banyak dari sponsor. Tidak ada permintaan nilai kerja sama lebih dari PT LIB kepada sponsor barunya, termasuk Bank BRI. Selain BRI, ada juga Lazada hingga Kuku Bima yang akan mendanai Liga 1 2021.

“Tidak begitu jauh (nilai kerja sama sponsor), karena kami memang ada cost efficiency di beberapa titik. Kan tidak ada penonton juga jadi biaya pengamanan juga berkurang,” ujar.

“Biasanya kalau big match butuh pengamanan besar, tetapi sekarang kan tidak karena tak ada penonton. Tetapi tetap bekerja sama dengan kepolisian untuk ditempatkan di beberapa titik-titik yang memang beresiko,” ujarnya menjelaskan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *