BERITA BOLA

Bukan Kristaps Porzingis, Dorian Finney-Smith adalah Masa Depan Dallas Mavericks

Bukan Kristaps Porzingis, Dorian Finney-Smith adalah Masa Depan Dallas Mavericks

PALAPABOLA – Bukan Kristaps Porzingis, Dorian Finney-Smith adalah Masa Depan Dallas Mavericks,Dallas Mavericks membuat kejutan dengan menukar Kristaps Porzingis ke Washington Wizards dengan ganti Spencer Dinwiddie dan Davis Bertans. Pergerakan ini sama sekali tak tercium media dan tidak ada rumor sekalipun yang menyebutkan Mavericks akan melakukan kesepakatan yang cukup besar ini.

Yang ada justru sebaliknya. Narasi situasi taj akur antara Luka Doncic, bintang utama Mavericks dan Porzingis yang awalnya buruk, dikabarkan semakin membaik. Hal ini semakin didorong bukti nyata bahwa Mavericks berada di peringkat lima klasemen sementara Wilayah Barat.

Satu hari setelah pertukaran Porzingis, barulah terlihat ke mana arah yang Mavericks tuju. Manajemen memberikan perpanjangan kontrak maksimal untuk forwarda mereka, Dorian Finney-Smith. Kontrak senilai AS$55,5 juta selama empat tahun.

Bukan Kristaps Porzingis, Dorian Finney-Smith adalah Masa Depan Dallas Mavericks
Bukan Kristaps Porzingis, Dorian Finney-Smith adalah Masa Depan Dallas Mavericks

Dan salah satu role player terpenting mereka adalah DFS (akronim Dorian Finney-Smith).

Selama enam musim berkarier di NBA yang semuanya ia habiskan dengan Mavericks, DFS memang menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Utamanya di dua hal, efektivitas tembakan dan juga kemampuan bertahan.

DFS bisa dibilang adalah forwarda modern, two-way wing player, atau 3-D. Dalam tiga musim pertamanya di NBA (2016-2019), DFS hanya menembak tripoin dengan akurasi sekitar 30 persen. Secara keseluruhan pun, efektivitas tembakannya (eFG%) hanya tidak sampai 50 persen.

Namun, dalam tiga musim terakhir, ia mengubah cara bermainnya. Ia fokus mencari ruang tembak saat Luka membawa bola dan mengobrak-abrik pertahanan lawan. Anda akan sering menemukan DFS di sudut-sudut tripoin dalam posisi menyiapkan tangan untuk menangkap dan langsung menembak (catch n shoot). 

Di tiga musim ini, akurasi tripoin DFS tak pernah lebih rendah dari 36 persen. Dan seperti yang sudah tertulis di atas, DFS tajam dari area sudut tripoin dengan rataan akurasi 41 persen di kurun waktu yang sama. Efektivitas tembakannya pun kini berada di kisaran 57 persen, di atas rata-rata liga.

Secara bertahan, DFS adalah salah satu sosok penting di balik keberhasilan Mavericks duduk di peringkat lima defensive rating NBA sekarang. Paket fisik yang ia punya membuatnya bisa menjaga seluruh pemain lawan, utamanya dari posisi 1-4.

Investasi sekitar AS$14 juta per tahun untuk role player dengan paket ketangkasan yang dimiliki oleh DFS adalah harga yang sangat wajar. Manajemen Mavericks dan kepala pelatih, Jason Kidd, tampaknya tahu betul bagaimana mereka seharusnya memanfaatkan kehebatan seorang Luka Doncic, ya salah satunya dengan memastikan DFS sampai empat tahun ke depan. 

Bukan Kristaps Porzingis, Dorian Finney-Smith adalah Masa Depan Dallas Mavericks
Bukan Kristaps Porzingis, Dorian Finney-Smith adalah Masa Depan Dallas Mavericks

Situasi Bertans tidak jauh berbeda. Namun, Bertans jelas sudah sadar bahwa pekerjaan pokoknya adalah menembak tripoin sebaik mungkin, bukan mengolah bola selayaknya Dinwiddie. Jika Bertans mampu mengembalikan akurasinya seperti dua musim lalu, ia pun akan bertahan untuk musim-musim selanjutnya. Jika sebaliknya, ia akan bergabung dengan Dinwiddie untuk pindah tim lagi. 

Brunson pun menjawab peran ini dengan baik dan tentunya ia tidak perlu sungkan untuk meminta bayaran yang lebih baik.

Sisanya, mereka akan terbuka untuk opsi bongkar pasang. Yang jelas, fokus utama mereka adalah memberikan bantuan sebanyak mungkin untuk Luka Doncic. 

Bukan Kristaps Porzingis, Dorian Finney-Smith adalah Masa Depan Dallas Mavericks

Hal seperti ini sudah pernah mereka lakukan pada 2011 dan berujung pada gelar juara. Kala itu, Dirk Nowitzki mendapatkan sokongan dari nama-nama seperti Jason Kidd sendiri, Jason Terry, Peja Stojakovic, Shawn Marion, Corey Brewer, Caron Butler, Tyson Chandler, hingga J.J. Barea. 

Memang, secara kualitas individu, skuat sekarang masih jauh dari 2011. Namun, dengan cara perekrutan mereka, Mavericks berada di arah yang tepat. Kini yang perlu mereka lakukan adalah bersabar dan terus berkembang menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Berpusat ke Luka sampai jadi juara! 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *