BERITA BOLA

Real Madrid Gelisah Melihat Klub Kaya Instan: Mereka Bisa Menolak Tawaran 200 Juta Euro

PALAPABOLA

Presiden Real MadridFlorentino Perez, mengungkapkan rasa gelisahnya terhadap klub-klub yang disokong dana berlimpah. Sebab mereka jadi kesulitan untuk mendapatkan pemain-pemain yang diinginkan.

Era milenium memunculkan banyak klub yang kaya mendadak setelah diambil alih oleh pengusaha kaya raya. Chelsea jadi pionir era ini, tepatnya setelah Ken Bates melepas saham mayoritasnya kepada Roman Abramovich di tahun 2003.

Kesuksesan Chelsea di era Abramovich membuat pengusaha-pengusaha lain tertarik berbisnis di dunia sepak bola. Pada tahun 2008, Sheikh Mansour mengikuti jejak Abramovich dan membuat Manchester City jadi klub kaya raya yang instan.

Qatar Sport Investment (QSI) turut ambil bagian dengan membeli saham mayoritas PSG pada tahun 2011. Dan baru-baru ini, Public Investment Fund yang diprakarsai Pangeran Salman mengambil alih kepemilikan Newcastle United.

Sulit Membajak Pemain

Para pemilik baru ini tidak pernah tanggung-tanggung dalam urusan jual beli pemain. Mereka siap menebus pemain yang diinginkan dengan harga di atas pasar dan membuat inflasi gila-gilaan dalam setiap bursa transfer.

Ketika pemain pentingnya masuk dalam pantauan klub lain, mereka tidak kesulitan untuk menolak. Klub-klub kaya raya instan ini tak pernah berada dalam posisi ‘butuh uang’ hingga harus menjual salah satu pemain pentingnya.

Real Madrid tahu persis rasanya. Mereka telah melayangkan penawaran yang sangat tinggi kepada PSG untuk mendapatkan Kylian Mbappe, namun berakhir dengan penolakan. Perez pun jadi gelisah melihat situasi ini.

“Sekarang anda menawarkan 200 juta [euro] dan mereka tetap tak mau menjual. Lebih baik ketika kontrak mereka berakhir, tapi saat ini ada banyak klub yang didukung negara dan mereka tak ingin menjual pemainnya,” kata Perez dikutip dari Marca.

Kegelisahan Florentino Perez

Perez khawatir bahwa suatu hari nanti, tahta tertinggi ajang-ajang bergengsi di Eropa dan dunia akan diisi oleh para klub kaya instan ini. Itulah sebabnya ia tanpa lelah menggaungkan pentingnya klub memerhatikan manajemen finansial.

“Saya berusaha agar manajemen [keuangan klub] menjadi yang utama, bukan uang yang didapatkan dari tempat lain. Akan tiba saatnya 30 klub teratas di Eropa dimiliki oleh negara,” lanjut Perez lagi.

“Itu bukanlah prinsip utama dari Uni Eropa. Saya datang ke sini untuk bertarung, dan saya telah berjuang sejak pertama kali tiba,” pungkasnya.

Ketika bicara soal finansial klub, Real Madrid mungkin bisa dinyatakan sebagai salah satu yang terbaik. Sebab mereka mampu membuat era Los Galacticos kendati tidak mendapat sokongan dana berlimpah dari pemilik kaya raya.

Real Madrid tidak punya sosok pemilik tetap. Saham mereka dipegang oleh anggota Socios yang terdiri dari fansnya. Dan menurut laporan keuangan tahun 2014, Madrid punya 91 ribu anggota yang menyumbang rata-rata 123 euro per tahunnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *